PANTUN 1
Ada Harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Bolehlah kita belajar bersama
PANTUN 2
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Belajarlah dengan sungguh-sungguh
Untuk meraih masa depan
PANTUN 3
Apalah artinya cinta
Jika hanya sesak di dada
Apalah artinya cinta
Jika hanya ucapan semata
CERPEN 1 : EMPAT SAHABAT
Hari itu udara sangat cerah.
Tampak empat sahabat sedang asyik bercanda riang. Mereka adalah Coki, Koko,
Medi, dan Lendi. Coki adalah seekor kelinci. Bulunya putih bersih seperti
kapas. Telinganya panjang dan pendengarannnya pun sangat tajam, hobinya berolah
raga. Koko seekor kucing hitam yang pandai bermain harmonika dan pada malam
hari matanya akan bersinar terang. Medi burung merak yang mempunyai ekor yang
sangat indah dan suaranya pun merdu sekali. Lendi seekor landak yang tubuhnya
dipenuhi dengan duri yang tajam. Ia lebih sering dijuluki sebagai Pak Profesor
karena ia suka sekali membaca.
Mereka berempat selalu
bermain bersama dan saling tolong menolong. Siang itu Coki, Koko, dan Medi sedang
bermain bersama. “Lendi ke mana ya?” tanya Medi kepada dua sahabatnya. “Iya,
ya...!?” sahut Koko, “Jangan-jangan..dia sakit.” “Kasihan,” ujar Coki khawatir,
“Kalau begitu, biar aku yang mencarinya...”. Kemudian Coki pergi mencari Lendi.
Coki melompat dengan lincahnya. “Lendi...!Lendi..!” Coki berteriak memanggil
sahabatnya. Ternyata Lendi sedang duduk sendiri. Kenapa ya? “Lendi, sedang apa
kamu?” tanya Coki, “Kelihatannya kamu sedang sedih?” “Tidak,aku sedang membaca,”
jawab Lendi, “Memangnya kamu tidak lihat”. “Iya, aku tahu,” ucap Coki, “Tapi,
mengapa kamu tidak bermain bersama kami?” Lendi diam saja. “Ayo;ah Lendi,
ceritakan padaku...” Coki terus membujuk sahabatnya,”Kenapa kamu bersedih. “Ngg
aku merasa..”Lendi tidak melanjutkan kata-katanya. “Merasa apa?” yanya Coki
heran. “Aku merasa..buluku jelek..”Lendi kelihatan amat sedih. “Astaghfirullah,
mengapa kamu berkata seperti itu?” ujar Coki. “Memang kenyataannya begitu,”
jawab Lendi, “Tubuhku hanya dipenuhi duri-duri yang tajam...” “Lendi, tidak
pernah ada yang mengatakan bulumu jelek...” hibur Coki. “Memang tidak, tapi...”
Lendi semakin sedih. “Sudahlah Lendi, kamu jangan sedih,”hibur Coki, ”Lebih
baik sekarang kita bermain saja...”
Alhamdulillah akhirnya Coki
berhasil membujuk Lendi untuk kembali bersama. Sementara itu mereka tidak tahu
serigala mengintai. “Itu Lendi!” teriak Koko dan Medi,” Dari mana saja kamu?” “Lendi
tadi keasyikan membaca...” jawab Koko, sementara Lendi hanya tersenyum. Kemudian
keempat sahabat itu bernyanyi bersama. Mereka kelihatan sangat gembira. Sedang asyik-asyiknya
bernyanyi, tiba-tiba Coki terdiam. Dia seperti mendengar sesuatu. Ternyata
benar, seekor serigala buas muncul dari balik pepohonan. Tolooong! Mereka semua
berteriak ketakutan. Coki, Koko, dan Medi segera berlari ke balik semak. Lendi
hanya diam terpaku. Tentu saja itu membuat serigala senang, “Hmm...hari ini aku
makan lezat, nyam..nyam..nyam... HUP! Dengan gesit serigala itu melompat dan
langsung menerkam Lendi. Wadaauu!Wadauuu! beberapa duri Lendi menancap kakinya.
Serigala berteriak kesakitan. Dia berjingkrak ke sana ke mari lalu berlari
pontang-panting. “Hore...!” teriak Koko, “Teman-teman kemari!” Coki dan Medi
pun datang. “Subhanallah, serigala itu lari ketakutan...” ujar Koko. “Wah, kamu
hebat Lendi!!” puji Medi. “Iya, kami semua kagum padamu...” tambah Koko. Lendi
tersenyum. Dia memandang ketiga sahabtanya. “Kalian memujiku...?” tanya Lendi. “Ya,
memang kamu pantas untuk dipuji..”jawab Coki. “Kurasa tidak,” ucap Lendi
tenang, “Karena segala puji itu hanya milik Allah SWT.
PUISI
Aku memerintahkan kalian agar
bertakwa kepada Tuhan, dan jangan mencari yang lain kecuali kebenaran
Karena sesungguhnya barang
siapa mencari kebenaran, maka dialah yang akan menang dan beruntung walau
diputuskan hukuman kepadanya,
Dan sesungguhnya pencari
kebatilan adalah dia yang kalah dalam perkara walau diputuskan menang.
Tidaklah ada sesuatu yang
berharga di akhirat kecuali amal yang baik yang dia perbuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar